Pewarna makanan buatan kerap digunakan untuk memberikan efek warna pada berbagai jenis makanan, mulai dari makanan ringan hingga makanan berat yang biasa dikonsumsi. Hal ini bertujuan untuk membuat tampilan makanan jauh lebih menarik dan menggugah selera. Pewarna makanan umumnya digunakan di beberapa makanan ringan seperti kue, minuman, dan masih banyak lagi.
Pewarna makanan ini tersedia dalam banyak pilihan varian dan bisa digunakan di berbagai produk olahan makanan. Pewarna makanan banyak dijual di pasaran, mulai dari bahan kimia hingga pewarna yang terbuat dari bahan alami. Di bawah ini adalah pewarna makanan buatan yang berhasil kami rangkum:
Pewarna Makanan Buatan yang Aman Digunakan
Ada beberapa jenis pewarna makanan buatan yang aman untuk digunakan dalam makanan dan minuman dengan kadar tertentu :
- Tartrazin
- Kuning kuinolin
- Kuning FCF
- Karmoisin
- Ponceau
- Eritrosin
- Merah allura
- Indigotin
- Biru berlian FCF
- Hijau FCF
- Coklat HT
Pewarna yang disebutkan di atas dapat ditambahkan pada makanan dan minuman, namun penggunaannya sebaiknya tidak berlebihan karena terbuat dari campuran bahan kimia yang dapat menghasilkan warna yang berbeda.
Pewarna Makanan Buatan yang Berbahaya
Beberapa pewarna makanan buatan memiliki efek berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan, di antaranya:
Rhodamin B: Pewarna sintetik ini berbentuk kristal dan berwarna hijau atau ungu kemerahan. Penggunaannya dalam makanan atau minuman dapat berbahaya.
Metanil Yellow: Pewarna ini sering digunakan dalam berbagai produk non-pangan dan dapat berbentuk serbuk.
Alura Red: Mengandung bahan yang disinyalir bersifat karsinogen, meskipun masih sering digunakan pada beberapa makanan dan minuman.
Sunset Yellow: Pewarna ini juga berpotensi berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Menurut FDA, takaran aman untuk penggunaan pewarna makanan tertentu adalah informasi yang penting untuk diperhatikan.
Pewarna Alami
Selain pewarna buatan, terdapat juga pewarna alami yang dapat digunakan dalam makanan, di antaranya:
Daun Pandan: Memberikan warna hijau alami dan aroma segar pada makanan.
Buah Naga: Memberikan warna merah mentega alami pada makanan.
Rosela: Menghasilkan warna merah alami dari kelopak bunganya yang mengandung pigmen antosianin.
Kunyit: Memberikan warna kuning alami pada makanan.
Menggunakan pewarna alami dapat menjadi alternatif yang lebih aman daripada pewarna buatan. Dengan demikian, pemilihan jenis pewarna makanan menjadi faktor penting untuk dipertimbangkan dalam mengonsumsi makanan dan minuman.
Baca Juga : Pewarna Makanan : Memahami Penggunaan, Keamanan, dan Alternatif Alami